Posted by
Fahrizal
|
0
comments
Funky Business
Funky Business adalah sebuah buku managemen, yang ditulis oleh dua akademia Swedia, Jonas Ridderstrale dan Kjell Nordstorm. Buku ini tampil berani dan bebeda. 256 halaman yang cantik, molek dan nikmat, bak kopi tubruk di pagi hari yang gerimis.
Buku ini berbeda dari gaya penulis manajemen umumnya seperti Kehnichi Ohmae, Kottler, dan Prahalad. Seperti juga perbedaan seorang Sutardji Chalsum Bahri dibanding seorang Willy Surendra Rendra, yang satu galak beringas yang lain indah dan perkasa, toh semuanya mencapai apa yang diinginkannya. Tulisan dalam buku ini terasa kuat, tajam, keras, terkadang pedas dan hingar bingar memekakkan.
Sebuah buku yang berbeda dan ekstrim tentu banyak dipuji dan banyak pula dicaci. Best seller di Swedia dan Perancis, buku ini terbit soft-cover dengan harga 25 USD. Kedua penulis dengan sengaja menggundulkan kepalanya dan difoto berjaket kulit hitam, sebuah penampilan yang lain dari yang lain. Funky Business, dengan subtitle -Talent makes Capital Dance- ini memulai debutnya pertengahan tahun 2000.
Funky Business lebih pas sebagai sebuah penggerak jiwa, pembangkit semangat, dan penyebar filosofi baru, bukan sebuah apa dan bagaimana buku manajemen.
Funky Business dibagi dalam 6 bab yang banyak dibumbui gambar2 yang funky dan celoteh yang cerdas dan tajam, dan dilengkapi pula dengan index catatan. Kedua penulis berhasil mencapai sukses Internasional, sesuatu yang jarang terjadi, mengingat keterbatasan bahasa dan kultur yang dihadapi.
6 Bab Funky business dimulai dengan FUNKY TIMES, yang menggambarkan waktu dunia baru, waktu pertempuran �otak�. Pengetahuan (knowledge) menjadi medan laga baru untuk negara, perusahaan dan individual. Bahwa Bangalore dapat menghasilkan karya sebagus Silicon Valley, bahwa semua negara akan bergerak ke �techno-economic-parity�. Sebuah situasi dimana hampir semua komoditi dan pengetahuan akan tersedia hampir sama disemua tempat tanpa pandang bulu.
Semua perubahan akan berjalan dengan sangat cepat, karena waktu adalah segalanya. Ilmu dan kompetensi berubah dan hilang dalam sekejap dan fleksibilitas menjadi mutlak perlu. Masa depan tidaklah dapat diprediksi, masa depan harus diciptakan.
FORCES OF FUNK menunjuk teknologi, institusi dan nilai-nilai hidup sebagai basis pendorong perubahan menuju dunia baru.
Teknologi telah merubah segalanya, sebuah mobil biasa yang baru kini mempunyai teknologi komputer yang jauh lebih canggih dari teknologi komputer Apollo pertama yang membawa manusia ke bulan.
Kita semua harus berperang mengatasi kekacauan, berperang mencari diri kita sendiri. Kita telah dikutuk, dikutuk untuk sebuah kebebasan, kebebasan akan pilihan.
FUNKY VILLAGE berceritera tentang �surplus society�, dimana suplai jauh lebih besar dari demand, dimana semua pihak berperang untuk mendapatkan perhatian kita, dimana menjadi sama adalah neraka.
Masyarakat yang real-time, yang berbasis knowledge, yang global, yang kabur dan terpenggal penggal. Inilah masyarakat yang kita hadapi.
FUNKY INC mempertanyakan kesiapan perusahaan mengahadapi kompetisi dunia baru. Perusahaan membutuhkan originalitas, fokus, target, leverage, inovasi, talenta, dan sikap.
Kalau perusahaan anda ingin menciptakan sesuatu yang revolusioner belajarlah melupakan pelanggan. Pelanggan hanya
berfungsi sebagai kaca spion, untuk melihat ke belakang. Pelanggan selalu terlalu konservatif, membosankan, tidak berimaginasi, dan mereka tidak tahu apa yang mereka inginkan. Pengagum lukisan tidaklah menyuruh Picasso untuk menggambar seperti itu.Buku ini berbeda dari gaya penulis manajemen umumnya seperti Kehnichi Ohmae, Kottler, dan Prahalad. Seperti juga perbedaan seorang Sutardji Chalsum Bahri dibanding seorang Willy Surendra Rendra, yang satu galak beringas yang lain indah dan perkasa, toh semuanya mencapai apa yang diinginkannya. Tulisan dalam buku ini terasa kuat, tajam, keras, terkadang pedas dan hingar bingar memekakkan.
Sebuah buku yang berbeda dan ekstrim tentu banyak dipuji dan banyak pula dicaci. Best seller di Swedia dan Perancis, buku ini terbit soft-cover dengan harga 25 USD. Kedua penulis dengan sengaja menggundulkan kepalanya dan difoto berjaket kulit hitam, sebuah penampilan yang lain dari yang lain. Funky Business, dengan subtitle -Talent makes Capital Dance- ini memulai debutnya pertengahan tahun 2000.
Funky Business lebih pas sebagai sebuah penggerak jiwa, pembangkit semangat, dan penyebar filosofi baru, bukan sebuah apa dan bagaimana buku manajemen.
Funky Business dibagi dalam 6 bab yang banyak dibumbui gambar2 yang funky dan celoteh yang cerdas dan tajam, dan dilengkapi pula dengan index catatan. Kedua penulis berhasil mencapai sukses Internasional, sesuatu yang jarang terjadi, mengingat keterbatasan bahasa dan kultur yang dihadapi.
6 Bab Funky business dimulai dengan FUNKY TIMES, yang menggambarkan waktu dunia baru, waktu pertempuran �otak�. Pengetahuan (knowledge) menjadi medan laga baru untuk negara, perusahaan dan individual. Bahwa Bangalore dapat menghasilkan karya sebagus Silicon Valley, bahwa semua negara akan bergerak ke �techno-economic-parity�. Sebuah situasi dimana hampir semua komoditi dan pengetahuan akan tersedia hampir sama disemua tempat tanpa pandang bulu.
Semua perubahan akan berjalan dengan sangat cepat, karena waktu adalah segalanya. Ilmu dan kompetensi berubah dan hilang dalam sekejap dan fleksibilitas menjadi mutlak perlu. Masa depan tidaklah dapat diprediksi, masa depan harus diciptakan.
FORCES OF FUNK menunjuk teknologi, institusi dan nilai-nilai hidup sebagai basis pendorong perubahan menuju dunia baru.
Teknologi telah merubah segalanya, sebuah mobil biasa yang baru kini mempunyai teknologi komputer yang jauh lebih canggih dari teknologi komputer Apollo pertama yang membawa manusia ke bulan.
Kita semua harus berperang mengatasi kekacauan, berperang mencari diri kita sendiri. Kita telah dikutuk, dikutuk untuk sebuah kebebasan, kebebasan akan pilihan.
FUNKY VILLAGE berceritera tentang �surplus society�, dimana suplai jauh lebih besar dari demand, dimana semua pihak berperang untuk mendapatkan perhatian kita, dimana menjadi sama adalah neraka.
Masyarakat yang real-time, yang berbasis knowledge, yang global, yang kabur dan terpenggal penggal. Inilah masyarakat yang kita hadapi.
FUNKY INC mempertanyakan kesiapan perusahaan mengahadapi kompetisi dunia baru. Perusahaan membutuhkan originalitas, fokus, target, leverage, inovasi, talenta, dan sikap.
Kalau perusahaan anda ingin menciptakan sesuatu yang revolusioner belajarlah melupakan pelanggan. Pelanggan hanya
7 rumus Funky firm yang di anjurkan adalah smaller, flatter, temporary, horizontal, circular, open and measurable. Semua itu perlu untuk sukses tapi tetap tidak menggaransi sukses. Kesuksesan datang bukan dari berkompetisi tapi dari perbedaan. Perbedaan dalam cara, kultur, produk ataupun sikap perusahaan.
FUNKY U (YOU) memfokuskan pada individual, pada diri kita sendiri, pada pemimpin kita, pada esensi humanitas kita. Kepemimpinan apa yang cocok untuk dunia baru? Apakah yang kita berikan sudah relevan dengan mimpi-mimpi yang diinginkan oleh dunia ini? Perusahaan selalu seperti ikan, yang biasanya kalau membusuk dimulai dari kepala menjalar kebawah.
FEELING FUNKY mengajukan beberapa sukses -model- dari perusahaan. Mulai dari monopoli sementara, sebuah nirvana buat perusahan yang untuk sementara waktu mendapatkan kenikmatan berada dalam posisi tanpa kompetisi (bukan dalam konteks KKN), seperti Microsoft dengan Window-nya, ataupun cara DELL computer berjualan langsung.
Emosi dan Imaginasi adalah sebagai nilai2 kompetitip yang sering dilupakan. Membangun enterprise yang berperasaan, yang bergantung pada RAID: Reason, Affection, Intuition and Desire adalah tugas dari pemimpin2 dunia baru.
Sukses dan kebahagiaan tidak dapat dikejar, tetapi adalah efek sampingan dari hasil dedikasi perorangan yang lebih besar dari hidupnya sendiri. Uang dan laba hanyalah sebuah efek sampingan yang positip. Filosofi-filosofi semacam itu mengalir lancar, mencoba memberikan pandangan, yang tidak menggurui, tapi memberikan alternatip dari kemapanan dan kebiasaan yang ada.
Ilustrasi cerita, studi kasus dan gambar-gambar yang dipakai cukup beragam dan menarik, seperti Bill Gates, Coca Cola, Sony, Holywood, Dalai Lama, Marthin Luther, Paus, dan Richard Branson. Brandson, raja diraja konglomerasi Virgin Group difoto saat memakai pakaian kemanten wanita, dengan tulisan: Your New CEO?
Buku ini adalah buku bisnis, yang hip dan funky, yang intelektual dan nyeleneh, dan tidak untuk semua orang. Funky Businesssangat pas untuk mereka yang berpikiran moderat, yang berbicara bahwa inilah hidup saya, ala Bon Jovi It�s My life, untuk kaum carpe-diem, untuk penganut aliran dunia baru, untuk para aktivis, yang mempertanyakan kebiasaan dan menggugat kemapanan. Seperti kata buku ini, Untuk menjadi sukses kita mesti berhenti bertindak normal, karena normal tidak punya arti apa2.
Tanpa memberikan sebuah formula sukses seperti JIT (Just In Time), TQM (Total Quality Management), MBO, MBWA, Balance Scorecard, EVA, ataupun business model lain yang sering terperangkap pada dogma-dogma tertentu, Funky Business sebaliknya mencoba mencari dan memberikan pesan2 kuat untuk melakukan Business UnUsual, Bisnis yang Berbeda.
Sebuah evangelism tentang dunia baru, cara berpikir baru, yang perlu buat pelaku bisnis yang telah tertinggal atau yang telah terlalu penat untuk berpikir kreatip, terlalu penat untuk keluar dari rutinitas dan rumus-rumus baku yang telah ada. Atau mungkin hanya sebagai bacaan pelepas lelah yang enak, yang nikmat, yang segar. Apapun, buku ini amat sangat layak dibaca oleh para pebisnis kita.
0 comments: